Tuesday, January 20, 2004

TAK PUAS HATI

Tadi di kelas tutorial criminal ada perbincangan tentang kes rogol seorang budak perempuan berumur 10 tahun. Bila ditanya apa yang patut dilakukan bagi menangani masalah ini. Spontan saya menjawab:

"Sir, i think the best solution, we should implement islamic law. Becoz the purpose of islamic criminal law itself is to prevent or restraint people from committing any offences"

Namun malangnya, isi saya telah ditolak mentah-mentah oleh sir. Mengikut pandangan sir, law bukanlah salah satu cara jalan penyelesaian. "We cannot just only rely totally on law. Sumthin should be done as regard to the public society and association. I mean in term of publicity. Since the law is not made known to the public, therefore this scenario is happened. If they know about punishment ie 20 years imprisonment, i think they will not commit the crime"

Kipas-kipas. Saya dah hangat kemarahan.

"But sir, we can see law nowadays, because there are defects in man-made law, then this thing keep repeating. If it is absolute and final, i mean in the sense that it is appropriate now, it should prevent people from committing such offence."

"in order to implement islamic law, it's not just simply we impose it. First we also have to make it known to the public"

"sister u are quite rigid, u cannot simply blame the law, as i said amending or increasing it is not the solution...bla...bla"

Maka saya berdebat dan berdebat dengan sir di dalam kelas. Akhirnya keputusannya saya tetap dengan stand saya, sir tetap dengan stand dia.

Fikirkan logik akal, andai perogol direjam di khalayak ramai, mahukah orang lain juga ingin melakukan perbuatan rogol yang sama. Atau andai pencuri di potong tangannya dan digantung tangannya di tengkuk, berjalan ke seluruh kampung (hudud + takzir, mengikut pandangan imam Ahmad ), adakah ada orang yang berani melakukan perbuatan serupa?

Gunalah reasonable man test, bukan hanya sekadar theory, rite? Paling utama, illah hukuman di dalam islam adalah untuk menghalang dan mendidik dan bukan untuk menghukum.

Wallahua'lam

0 Comments:

Post a Comment

<< Home