AIR MATAKU MENITIK KESEKIAN KALINYA.....
Kalau kata gopi dia tidak ingin menjadi gadis yang murah dengan air mata, ketahuilah hakikatnya saya sudah pun menghamili dengan air mata. Dan air mata ini menitik sekian kalinya bila membaca entry gopi yang terbaru.
(meski gopi disebelah saya ketika ini, dan sudah berpesan agar tidak menggugurkan manik-manik jernih ini, namun saya tidak berdaya sahabat, ia tetap juga menjujuh laju menuruni mata)
********
Mungkin kalian tidak mengerti, namun perasaan yang bertaut selama 6 tahun ini saya amat hargai. Percayakah kalian andai saya katakan gopi adalah antara kejora yang bergemerlapan indah di langit nan nebula. Dia rafiq terakrab saya. Justeru wajarkah saya mendiamkan diri bilamana melihat apa sahaja yang berlaku di depan mata?
Gopi andai bergunung kekesalanmu, ketahuilah kesalku menjadi lautan lantaran diri ini sudah menghuni hampir 2 tahun setengah di bustan ini. Ah, manusia kenapa cepat benar menilai tanpa mahu menerjah apa yang tersirat di hati insan-insan yang lain.
Benar, andai saya juga ditempat gopi, saya tidak mengharapkan simpati, saya juga benci dengan simpati, apa yang saya minta cuma secebis sifat kemanusiaan (ya, serasa saya dapat menyelami hati gopi)
"Oh, sahabat tak kusangka permintaan yang melampau fellow aminah, menghiris hatimu, melukakan mandala sukmamu. Tapi aku, masih mampu ketawa, berlelucon, tidak ku tahu hatimu saat itu. Ah, kukira paling melampau bila akhirnya aku tertidur dan terjaga tika melihat kau sedang menaip karya. Maafkan aku, sahabat!"
Usah dicerita tentang uia, saya sudah kecewa amat! Amat kecewa! Topeng uia terlalu kejap di mata masyarakat, namun hakikatnya? Uia terlalu rapuh dalam menilai kesengsaraan insan lain. Esok saya akan bersama-sama gopi ke klinik, doakan moga dipermudahkan, doakan moga tidak banyak lagi rintangan yang menghalang.
Serasa masih teringat tika di awal-awal saya mengetahui gopi menghidapi cancer tulang, saya bertanya seorang sahabat saya, apa yang patut saya lakukan saat itu. Kata kawan saya: "Huda berkhidmatlah untuk gopi," Dan kata-kata itu masih saya pegang sehingga hari ini, dan jauh di sanubari saya, saya akan sentiasa berkhidmat untuk dia, sahabat terakrab saya, sedia menemani dia bila-bila masa sahaja!
Untuk gopi, maaf sahabat aku tidak pandai mengucap kata-kata indah, malah tidak terkeluar kata-kata sayang kepadamu, lantaran aku sebegitu, kurang expresi melalui kata-kata, cuma bait-bait tulisan roman ini sahaja yang mampu menukilkan rasa di jiwa
Ah, saat ini air mata, bergentayangan di tubir, menanti saat-saat untuk luruh.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home